Ilustrasi mayat. |
Keluarga dari seorang pria asal Inggris yang tewas saat berwisata ke Mesir menyatakan, jenazah David Humphries (62) dipulangkan tanpa jantung dan ginjalnya. Otoritas Messir pada Minggu, 21 Oktober 2018 membantah tudingan pencurian organ, dengan menyebut media di Inggris tekah menerbitkan laporan yang keliru.
Layanan Informasi Negara (SIS) Mesir menyatakan tuduhan atas pencurian organ merupakan hal yang tidak mendasar. Egpyt Today melaporkan, Humphries dipindahkan pada 18 September lalu ke Rumah Sakit Red Sea di Hurghada. Di sana, dia meninggal usai upaya resusitasi jantung dan paru-paru atau CPR gagl menyelamatkan nyawanya.
Laporan media juga mengungkap, kematian turis tersebut kemungkinan besar disebabkan oleh serangan jantung mendadak, apalagi di usia nya yang sudah berkepala 6. Pada 20 September, jaksa menugaskan seorang ahli patologi forensik untuk coba memeriksa sang jenazah Humphries sehingga dapat dijelaskan apa penyebab yang jelas atas kematiannya.
Undang-undang mengizinkan jaksa untuk memerintahkan otopsi tanpa meminta izin dari keluarga sang almarhum. Sekitar lima hari kemudian, sampel dikirim ke laboratorium paotlogi Kementerian Kesehatan di Kairo, termasuk darah, bagian hati, perut, usus, dan isinya, serta juga setengah ginjal dan kandung kemihnya.
Organ-organ yang diambil untuk mencari keberadaan alkaloid beracun dan narkotika, obat penenang, dan anti depresan. Otoritas Kedokteran Forensik Mesir membenarkan sampel diambil untuk pemeriksaan. Kini, sejumlah langkah telah diambil untuk menyerahkan kembali organ tersebut ke keluarga atau delegasi Kedutaan Besar Inggris di Kairo.
BBC jgua melaporkan jenazah Humphries dipulangkan ke Inggris dari Dubai pada 1 Oktober lalu, 8 hari usai keluarganya pulang dari liburan bersama dengannya di Mesir.
"Kami hanya ingin jawaban mengapa dia kembali ke Inggris tanpa bagian tubuhnya yang hilang," kata istri dari Humphries, Lynda.
Posting Komentar