situs poker uang asli 24 jam terpercaya
situs judi poker online luar negeri

Tsunami Dahsyat Melanda Donggala dan Palu

Terlihat tsunami yang melanda Donggala, Sulawesi Tengah, Jumat (28/9/2018). Gempa bermagnitudo 7,7 SR mengguncang Donggala. Kejadian ini disertai tsunami hingga Palu, menyebabkan banyak bangunan rusak dan komunikasi terputus.
Hingga Sabtu (29/9/2018) pagi, sudah terjadi 91 gempa susulan pasca-gempa bermagnitudo 7,4 (sebelumnya disebutkan 7,7) pada Jumat (28/9/2018). "Gempa bermagnitudo 4,5 merupakan gempa susulan ke-91 sejak gempa di donggala kemarin sore," kata Kepala Pusat Gempa dan Tsunami BMKG Rahmat Triyono kepada KompasTV, Sabtu pagi. Menurut dia, dari 91 gempa tersebut, BMKG belum mendapatkan informasi berapa gempa yang dirasakan karena dari lapangan sulit sekali komunikasi untuk mendapatkan informasi. "Namun kemungkinan ada puluhan karena ada tiga di antaranya yang besar dan yang bermagnitudo 5 gempa dangkal jadi kemungkinan dirasakan," lanjut dia. Rahmat juga mengatakan, masyarakat sudah bisa tenang karena peringatan tsunami sudah berakhir. Kemarin, lanjut dia, ada dua level warning yang dikeluarkan BMKG. Pertama di sekitar Palu dalam level siaga dengan ancaman tinggi air 0,5 meter-3 meter. Kedua dalam level waspada kurang dari 50 cm. "Kami juga dapat catatan di Mamuju 6 cm dan menjadi dasar warning berakhir. Ancaman tsunami tidak signifikan. Karena yang di Palu sudah terjadi dan sampai Mamuju jadi warning berakhir, berarti tsunami sudah tidak ada," ungkapnya.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Hingga Sabtu Pagi, 91 Gempa Susulan Guncang Sulawesi Tengah", https://regional.kompas.com/read/2018/09/29/09005641/hingga-sabtu-pagi-91-gempa-susulan-guncang-sulawesi-tengah.

Editor : Caroline Damanik

Hingga Sabtu (29/9/2018) pagi, sudah terjadi 91 gempa susulan pasca-gempa bermagnitudo 7,4 (sebelumnya disebutkan 7,7) pada Jumat (28/9/2018). "Gempa bermagnitudo 4,5 merupakan gempa susulan ke-91 sejak gempa di donggala kemarin sore," kata Kepala Pusat Gempa dan Tsunami BMKG Rahmat Triyono kepada KompasTV, Sabtu pagi. Menurut dia, dari 91 gempa tersebut, BMKG belum mendapatkan informasi berapa gempa yang dirasakan karena dari lapangan sulit sekali komunikasi untuk mendapatkan informasi. "Namun kemungkinan ada puluhan karena ada tiga di antaranya yang besar dan yang bermagnitudo 5 gempa dangkal jadi kemungkinan dirasakan," lanjut dia. Rahmat juga mengatakan, masyarakat sudah bisa tenang karena peringatan tsunami sudah berakhir. Kemarin, lanjut dia, ada dua level warning yang dikeluarkan BMKG. Pertama di sekitar Palu dalam level siaga dengan ancaman tinggi air 0,5 meter-3 meter. Kedua dalam level waspada kurang dari 50 cm. "Kami juga dapat catatan di Mamuju 6 cm dan menjadi dasar warning berakhir. Ancaman tsunami tidak signifikan. Karena yang di Palu sudah terjadi dan sampai Mamuju jadi warning berakhir, berarti tsunami sudah tidak ada," ungkapnya.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Hingga Sabtu Pagi, 91 Gempa Susulan Guncang Sulawesi Tengah", https://regional.kompas.com/read/2018/09/29/09005641/hingga-sabtu-pagi-91-gempa-susulan-guncang-sulawesi-tengah.

Editor : Caroline Damanik
Gempa bumi 7,4 skala richter (SR) yang terjadi di Donggala, Palu dan Mamuju, mengakibatkan gelombang tsunami. Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Dwikorita Karnawati mengatakan, tsunami yang muncul akibat gempa tersebut masuk level siaga dengan ketinggian setengah meter hingga maksimum 3 meter.
Hingga Sabtu (29/9/2018) pagi, sudah terjadi 91 gempa susulan pasca-gempa bermagnitudo 7,4 (sebelumnya disebutkan 7,7) pada Jumat (28/9/2018). "Gempa bermagnitudo 4,5 merupakan gempa susulan ke-91 sejak gempa di donggala kemarin sore," kata Kepala Pusat Gempa dan Tsunami BMKG Rahmat Triyono kepada KompasTV, Sabtu pagi. Menurut dia, dari 91 gempa tersebut, BMKG belum mendapatkan informasi berapa gempa yang dirasakan karena dari lapangan sulit sekali komunikasi untuk mendapatkan informasi. "Namun kemungkinan ada puluhan karena ada tiga di antaranya yang besar dan yang bermagnitudo 5 gempa dangkal jadi kemungkinan dirasakan," lanjut dia. Rahmat juga mengatakan, masyarakat sudah bisa tenang karena peringatan tsunami sudah berakhir. Kemarin, lanjut dia, ada dua level warning yang dikeluarkan BMKG. Pertama di sekitar Palu dalam level siaga dengan ancaman tinggi air 0,5 meter-3 meter. Kedua dalam level waspada kurang dari 50 cm. "Kami juga dapat catatan di Mamuju 6 cm dan menjadi dasar warning berakhir. Ancaman tsunami tidak signifikan. Karena yang di Palu sudah terjadi dan sampai Mamuju jadi warning berakhir, berarti tsunami sudah tidak ada," ungkapnya.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Hingga Sabtu Pagi, 91 Gempa Susulan Guncang Sulawesi Tengah", https://regional.kompas.com/read/2018/09/29/09005641/hingga-sabtu-pagi-91-gempa-susulan-guncang-sulawesi-tengah.

Editor : Caroline Damanik

"Gempa bumi tersebut menimbulkan tsunami dengan level siaga yakni ketinggian lebih dari setengah meter maksimum 3 meter, waktu (air) tiba 17.22 WIB, sehingga waktu mengumumkan gempa BMKG juga mengumumkan peringatan dini tsunami," katanya dalam jumpa pers di kantor BMKG, Jakarta, Jumat (28/9).

Dia mengatakan, selain peringatan dini tsunami, BMKG juga melakukan pemantauan naiknya muka air laut. Dari hasil pengamatan, terlihat adanya kenaikan muka air laut setinggi 6 cm, pada pukul 17.13 WIB.

Atas peristiwa tersebut sangat memakan banyak korban jiwa yang meninggal dan luka-luka. Banyak gedung, rumah, dan bangunan lainnya yang rusak di sekeliling kota. Warga masyarakat juga terlihat masih panik dan masih mengungsi ke daerah-daerah yang lebih aman seperti ke dataran yang lebih tinggi. Masyarakat membutuhkan penanganan segera dari berbagai instansi terkait.

Posting Komentar

[disqus][facebook][blogger]

Author Name

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.