situs poker uang asli 24 jam terpercaya
situs judi poker online luar negeri

Seorang Bocah 8 Tahun di Bully dan Kemudian Bunuh Diri Karena Mengaku Gay

Seorang anak yang menyendiri karena menjadi korban bully dari teman-temannya.


William James, seorang bocah laki-laki berusia delapan tahun, ditemukan tewas bunuh diri di kediamannya. Sang Ibu, Lolita Margarete yang menemukan jasad putranya yang sehari-hari bersekolah di SD San Diego, California, Amerika Serikat.

Kisah tragis William yang diawali ketika pada liburan sekolah dia mengaku kepada temannya bahwa dirinya adalah seorang gay. Bukannya menyembunyikan fakta ini, William dengan penuh percaya diri menceritakan hal tersbeut kepada teman-teman sekolahnya.

Pengakuan ini ternyata malah membuat William menjadi sasaran bullying dari teman-teman sekolahnya. Bahkan kepada kakak perempuannya, William mengaku beberapa temannya pernah menyuruh dia untuk bunuh diri.

"Selama empat hari dia mengalami hal ini. Saya hanya bisa membayangkan apa yang teman-temannya katakan kepada dia," kata Lolita.

"Saya hanya sedih dia tidak bercerita kepada saya. Saya kecewa karena dia mengira sudah menjalani pilihannya," tambah dia.

Lolita mengatakan, William pernah berkata dia akan mengaku dirinya adalah seorang gay kepada teman-teman sekolahnya.

"Dia mengatakan amat bangga terhadap dirinya," kenang Lolita.

Lolita membeberkan semua ini untuk menekankan dampak buruk bnllying di sekolah terutama kepada anak-anak dibawah umur.

"Kita harus bertanggung jawab terkait bullying. Saya kira anak-anak harus tahu bahwa bullying tidak dibenarkan,"tambah Lolita.

"Saya kira semua orang tua harus bertanggung jawab karena merekalah yang mengajari atau memperlakukan anak-anak seperti itu," lanjut Lolita.

Sementara itu, Denver Public Schools (DPS) mengatakan, telah menyediakan beberapa konselor di sekolah tempat William belajar. DPS kemudian mengirim surat kepada para orang tua murid terkait layanan konseling tambahan bagi siswa.

Dalam surat itu, DPS menegaskan, kematian William merupakan kehilangan bagi sekolah dan meminta para orang tua mewaspadai tanda-tanda stres yang dialami anak mereka.

Jadi sobat Liputan Warga harus tahu, dengan kejadian ini kita tahu bahwa PR bagi setiap orang tua itu sangat besar, harus mendidik anak dengan sebaik mungkin. Agar masing-masing anak mereka tidak melakukan hal-hal yang aneh atau yang tidak kita inginkan.








Posting Komentar

[disqus][facebook][blogger]

Author Name

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.